Pilot dan Awak Kabin Kelelahan
Kelelahan adalah salah satu faktor utama terjadinya kecelakaan pesawat. Ini terbukti dalam investigasi kecelakaan pesawat di Buffalo New York Februari 2009 yang menewaskan 49 penumpang. Pilot dan awak kabin akan mengaku kalau jadwal kerja mereka sangat padat yang membuat mereka kurang istirahat yang layak. Dalam aturan FAA (regulator penerbangan Amerika Serikat) satu shift tugas pilot adalah 16 jam di mana 8 jam merupakan jam terbang. Namun beberapa pilot mengaku jam istirahat mereka berkurang karena berbagai hambatan seperti kemacetan maupun masalah lain yang memakan bisa 1-2 jam. Ini membuat pilot keesokan harinya tidak bugar menerbangkan pesawat.
Air Minum di Pesawat
Awak kabin kerap menawarkan kopi dan teh pada para penumpang. Tapi tahukah penumpang darimana asal air untuk menyeduh teh maupun kopi itu? Jawabannya dari berbagai macam sumber air yang berbeda standar kebersihannya. Malah persediaan air minum di kabin diambil dari satu sumber yang sama dengan air untuk toilet pesawat.
Dalam survei tahun 2004 oleh Environmental Protection Agency (EPA), ditemukan banyak sampel kalau persediaan air minum di pesawat tidak memenuhi standar pemerintah. Dari survei terhadap 327 pesawat (survei stok air di kabin dan toilet) ditemukan sebanyak 15 persen persediaan air tersebut sudah tercemar bakteri. EPA mengimbau penumpang terbang dengan kondisi sehat dan meminum air mineral sebelum naik pesawat.
Investigasi oleh Wall Street Journal pada tahun 2002 juga menemukan adanya kandungan bakteri yang tinggi dalam persediaan air di 14 pesawat. AS saat ini memiliki aturan baru air minum di pesawat, namun baru bisa diterapkan pada 2011.
Seorang awak kabin mengatakan, ''Saya tahu air minum di pesawat rasanya aneh. Itu karena mereka berasal dari berbagai macam tangki air di berbagai bandara. Daripada meminum air putih saya memilih soda atau jus.''
Kualitas Udara Kabin Memprihatinkan
Kualitas udara kabin pesawat bisa berdampak buruk bagi kesehatan penumpang. Ini terjadi karena aliran udara kabin tidak bergerak dari depan ke belakang, melainkan bergerak dari sisi ke sisi. Sehingga bila tetangga tempat duduk anda bersin, bisa dipastikan bakterinya tidak akan terbawa ke belakang tapi berputar di sekitar tempat dia duduk.
Berdasarkan investigasi stasiun televisi Jerman-Swiss tahun lalu ditemukan 28 dari 31 sampel kualitas udara kabin memprihatinkan. Udara kabin selain tercemar bakteri penyakit, juga tercemar racun tricresyl phospate yang berasal dari mesin jet. Bauran bakteri ini membuat penumpang merasa pusing, mual, hingga gangguan saraf.
Kantong Pasir
Pilot kadang kala mendelay pesawat ketika penumpang sudah duduk di dalam kabin dengan alasan bagasi. Namun dibalik itu ternyata pilot tengah berupaya menyeimbangkan berat bagasi. Bila bagasi penumpang tak cukup seimbang, maka maskapai akan memasukkan kantong pasir sebagai bagasi tambahan ke perut pesawat.
''Keseimbangan berat pesawat adalah hal sangat penting. Bila satu pesawat berisi 50 penumpang, diperkirakan ada 50 koper yang masuk bagasi. Masalah terjadi kalau ternyata tidak sampai 50 koper. Kami harus menambah beban sendiri, kadang bisa 250-300 kilo pasir,'' kata seorang pilot senior.
Toilet yang Tidak Higienis
Jangan pernah masuk ke toilet dengan kaki telanjang. Pakar mikrobiologi Charles Gerba mengatakan risetnya terhadap berbagai toilet pesawat membuktikan banyak sekali kuman di dalamnya. Kuman bertebaran di lantai, di gagang pinto toilet, hingga dudukan toilet. ''Dari temuan saya, kebersihan toilet kabin sangat buruk. Seharusnya toilet dibersihkan tiap kali pesawat hendak terbang, tapi yang terjadi baru dibersihkan ketika sudah 3-4 kali terbang.''
Source: http://ingatini.blogspot.com/2010/08/waspada-gan-lima-hal-yang-maskapai.htm#